Berita Terkini

Hak Penyandang Disabilitas dalam Pemilu

  Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kota Pekalongan, Muhamad Bilal menjadi narasumber dalam kegiatan “Sosialisasi kelompok Sasaran Disabilitas” yang diselenggarakan oleh Bawaslu Kota Pekalongan bertempat di Mayangsari Room-Hotel Nirwana Pekalongan (15/3). Kegiatan dihadiri oleh peserta dari beberapa kelompok disabilitas dengan mengambil tema “Pemilu Inklusif Bagi penyandang Disabilitas. Penyampaian materi juga diberikan oleh Nasron dari Bawaslu Kota Pekalongan dan Ibu Meri Maryam dari kelompok Penyandang Disabilitas Kota Pekalongan. Dalam kesempatan tersebut Muh. Bilal menekankan bahwa telah terdapat beragam regulasi yang mengakomodir kebutuhan penyandang disabilita, tidak terkecuali pada pelaksanaan Pemilu. Ia menyampaikan tidak ada pembeda terhadap kesempatan dalam pelaksanaan perhelatan Pemilu bagi teman Disabilitas. Dimana semua bisa berperan serta baik untuk menjadi peserta, menjadi pemilih, menjadi penyelenggaran atau peran lainnya. Setiap warga yang telah memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk dipilih ataupun memilih secara setara. Disamping itu regulasi juga telah memperkuat prinsip aksesibilitas pada teknis pelaksanaan Pemilu, sehingga akan menghilangkan penghambat yang tentu akan merugikan termasuk bagi penyandang disabilitas. Terdapat beberapa aturan dalam membangun kesempatan yang sama seperti keberadaan TPS yang ramah, baik terkait lokasi atau sarana pendukung seperti alat bantu mencoblos, atau juga kesempatan untuk memilih pendamping bagi tuna nerta sehingga dapat merahasiakan hak pilihnya. Aksesibilitas tentu tidak untuk dimaknai sebagai perilaku pembeda atau pengistimewaan terhadap kelompok tertentu, namun lebih pada upaya dan sarana untuk melindungi dan menjamin agar seseorang dapat mempergunakan hak pilihnya secara baik. Sementara Bapak Nasron, anggota Bawaslu Kota Pekalongan menyampaikan perlunya komitmen dan pengawasan terhadap pelaksanaan hak bagi penyandang disabilitas dalam pemilu, yang tentu dlakukan disemua tahapan seperti dalam Data Pemilih hingga pada Hari Pemungutan Suara. Disisi lain Meri Maryam menyampaikan perlunya penyelenggara Pemilu memahami teknis dalam berkomunikasi pada teman disabilitas. Hal ini dirasa penting agar tercipta pemahaman dan komunikasi aktif tentu dengan metode pendekatan yang berbeda pada tiap teman disabilitas. Ia menyampaikan pada prinsipnya apa yang ada sebagai kekurangan merupakan kelebihan bagi teman disabilitas. Dan semangat teman disabilitas untuk beraktifitas termasuk dalam pelaksanaan Pemilu sangat tinggi, maka komitmen dalam melindungi hak dengan aksesibilitas harus dilaksanakan dengan baik dan keberadaannya akan sangat bermanfaat. Dalam akhir kegiatan dilaksanakan sesi Tanya jawab bagi peserta, dan secara aktif disampaikan beberapa pertanyaan dan harapan untuk menjadi bahan perbaikan penyelenggaraan Pemilu yang ramah bagi penyandang disabilitas.bk-

KPU Kota Pekalongan melaksanakan kegiatan Apel Pagi diawal tahun 2022

KPU Kota Pekalongan melaksanakan kegiatan Apel Pagi diawal tahun 2022 (3/22). Kegiatan dilaksanakan di halaman parkir dengan diikuti segenap komisioner dan jajaran Sekretariat. Ketua KPU Kota Pekalongan Rahmi Rosyada Thoha, bertindak sebagai Pembina Apel. Dalam amanat dan arahannya beliau meminta kepada segenap keluarga KPU Kota Pekalongan untuk menjadikan Apel perdana diawal tahun ini sebagai momentum merefleksikan kinerja pada tahun 2021. “Saat ini kita telah menyusun beragam laporan kegiatan di tahun 2021, dan hendaknya kekurangan yang ada dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan” ungkapnya. Rahmi juga menyampaikan agar segenap jajaran bersiap menumbuhkan semangat untuk menyambut persiapan Pemilu Serentak 2024. Yang akan dimulai pada tahun ini dengan komitmen untuk melaksanakan kinerja dengan lebih baik. Diantaranya dengan tetap menumbuhkan kreatifitas kerja. Beberapa keterbatasan termasuk keberadaan minimnya SDM KPU Kota Pekalongan hendaknya tidak menjadi penghalang, dan harapan akan segera terpenuhi oleh KPU RI. “Karenanya semangat kerjasama kelembagaan disetiap bidang, termasuk kemitraan dengan berbagai pihak yang selama ini ada untuk terus dijaga” lanjutnya. Hal ini tentu menjadi bagian dari komitmen KPU Kota Pekalongan untuk ikut menjada iklim demokrasi di Kota Pekalongan khususnya.

Kilas Balik Sosdiklih KPU Kota Pekalongan Tahun 2021

Kilas Balik Sosdiklih KPU Kota Pekalongan Tahun 2021 Dalam setiap pergantian tahun selalu terselip do’a agar setiap langkah teriring kebaikan, tentu dengan melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan di waktu sebelumnya. Bagi Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kota Pekalongan, sepanjang tahun 2021 telah berusaha melaksanakan pengembangan program pendidikan pemilih bagi masyarakat, agar tercipta kesadaran dan keterlibatan (partisipasi) masyarakat dalam penguatan demokrasi di Kota Pekalongan khususnya. Beragam dinamika pemikiran dikaji guna perumusan sebuah program kerja, dengan harapan mampu memberikan pemahaman yang baik bagi masyarakat menuju meningkatkan literasi demokrasi dan kepemiluan. Hal ini dianggap perlu dengan melihat berbagai sikap masyarakat baik didalam pelaksanaan tahapan Pemilu dan Pemilihan ataupun diluar tahapan. Pandangan yang beragam tentu dapat memberikan dampak yang positif ataupun negative. Dalam hal demikian tentu KPU Kota Pekalongan perlu hadir untuk melakukan komunikasi dan memberikan Sosialisasi Pendidikan Pemilih untuk mencegah berkembangnya sikap negatif oleh masyarakat. Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh KPU Kota Pekalongan sepanjang tahun 2021 meliputi bidang administrasi pelayanan publik dan Sosialisai Pendidikan Pemilih.   Peningkatan Pelayanan Publik Sebagai lembaga publik tentu pelayanan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, maka KPU Kota Pekalongan terus berusaha untuk melakukan peningkatan agar hak-hak masyarakat dapat diperoleh secara baik. Peningkatan pelayanan terus dikaji dengan merujuk kepada peraturan dan petunjuk yang telah ditetapkan oleh KPU Republik Indonesia. Adapun kegiatan yang telah dilakukan meliputi penetapan SOP Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik kepada masyarakat, penetapan Daftar Informasi Publik pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 dan Pilwalkot Pekalongan Tahun 2020, serta pembuatan Poster Dokumentasi Hasil Pilwalkot Pekalongan 2020, untuk pemenuhan informasi di ruang Rumah Canting Demokrasi (RCP) KPU Kota Pekalongan.   Program Sosdiklih Dalam perumusan program Sosdiklih dilakukan beberapa kajian baik terkait subjek kegiatan, substansi materi, dan efektifitas bentuk kegiatan. Hal ini terkait erat dengan output yang hendak dicapai. Sehingga mampu memberi dampak yang baik dan berkesinambungan kepada masyarakat, walau dalam cakupan yang terbatas. Dengan memperhatikan potensi dan tantangan serta beberapa keterbatasan, kegiatan Sosdiklih tahun 2021 dilaksanakan, meliputi: Pertama, Sosdiklih Tiga Daerah Rawan (partisipasi rendah, daerah potensi pelanggaran tinggi dan rawan bencana) yang dilaksanakan 6 (enam) kegiatan di empat Kecamatan. Cakupan sasaran mendasarkan kepada Surat KPU RI Nomor 515/PP.06-SD/06/KPU/VI/2021 Perihal Kegiatan Fasilitasi Pendidikan Pemilih 2021. Adapun kota Pekalongan masuk pada Daerah Pengembangan Sistem Sosial dan Pendidikan Pemilih karena melampaui target partisipasi Nasional Pemilihan Serentak Tahun 2020 sebesar 77,5%, namun dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan unsur ketiga daerah sasaran. Peserta kegiatan terdiri atas unsur tokoh masyarakta dan agama, pemerintah setempat, unsur perempuan, pemuda dan penggiat pemilu local. Adapun Narasumber adalah Komisioner dan Pihak luar (UMPP, IAIN Pekalongan dan Lembaga GARASI). Kedua, Talk Show Canting Demokrasi. Kegiatan dilaksanakan 6 (enam) kali dengan bekerjasama dengan Radio Kota Batik Pemerintah Kota Pekalongan. Adapun tema meliputi: Mengenal Sosialisasi Berkelanjutan, Mengenal Data Pemilih Berkelanjutan, Peran Perempuan dalam Pemilu, Mengenal pelanggaran Administrasi Pemilu dan Sengketa, Persiapan Tahapan Pemilu 2024 dan Penyederhanaan Surat Suara, dan Peran Sekretariat KPU dalam Sukses Pemilu. Adapun nara sumber adalah Komisioner KPU Kota dan Sekretaris KPU Kota Pekalongan. Ketiga, KPU Menyapa. Sebuah program Pendidikan Pemilih yang didesain sederhana dengan mengangkat tema merasakan kehadiran Pemilu dan Demokrasi dalam kehidupan. Dengan mengedepankan komunikasi untuk membangun pemahaman arti Pemilu dan Demokrasi. Kegiatan dilaksanakan 4 (empat) kali di beberapa Sekolah. Kepada masyarakat dan komunitas diharap dapat menangkap program ini untuk melaksanakan diskusi dan penguatan literasi Pemilu dan Demokrasi Bersama KPU Kota Pekalongan. Keempat, tiga kali Seri Podcast, Bincang Canting Demokrasi. Pelaksanaan Podcast lebih diarahkan untuk melakukan eksplorasi terhadap pengalaman, pengetahuan dan dimungkinkan praktik-praktik baik yang telah dilaksanakan oleh masyarakat atas Pemilu dan Demokrasi, baik dilingkungan terbatas atau lingkungan umum. Dengan demikian akan diperoleh beragam khasanah untuk memberikan kontribusi bagi penguatan pelaksanaan Pemilu dan Demokrasi. Kelima, Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. Kegiatan merupakan desain program nasional oleh KPU RI, saat ini pelaksanaannya dilakukan oleh KPU Provinsi dengan mengambil beberapa lokus kegiatan. Namun demikian KPU Kota Pekalongan telah melakukan penjajagan potensi pelaksanaan program dengan berkoordinasi dengan Kepala Kesbangpol sebagai langkah awal sinergi kegiatan, hingga terbitnya teknis kegiatan oleh KPU RI untuk setiap Kota/ Kabupaten. Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kota Pekalongan juga melaksanakan kegiatan rutin dalam sosialisasi kepada masyarakat melalui media sosial, mengikuti beragam webinar penguatan peran dan kinerja Divisi, tidak terkecuali persiapan pelaksanaan Pemilihan Tahun 2024 (dan Pemilu 2024) diantaranya penyusunan anggaran dan program kerja. Tentu apa yang telah dilaksanakan diharap mampu memberikan nilai secara luas menuju pemahaman, peran untuk kehidupan yang lebih baik. Selamat datang tahun 2022, semoga menjadi tahun yang baik untuk semua. Dengan melaksanakan beragam perencanaan yang lebih inovatif dan bermanfaat. (Bk-2021).

PODCAST KPU KOTA PEKALONGAN

KPU Kota Pekalongan melaksanakan Program Podcast dengan nama “Bincang Canting Demokrasi-seri Podcast”. Kegiatan Podcast merupakan bagian dari Pendidikan Politik untuk lebih memperkaya dinamika pelaksanaan Pemilu dan Demokrasi lebih khusus di Kota Pekalongan. Pelaksanaan Podcast lebih diarahkan untuk melakukan eksplorasi terhadap pengalaman, pengetahuan dan dimungkinkan praktik-praktik baik yang telah dilaksanakan oleh masyarakat (dan Stakeholder lain) atas penerapan Pemilu dan Demokrasi baik dilingkungan terbatas atau lingkungan umum. Sehingga dapat dijadikan sebuah nilai yang dimungkinkan untuk disebarluaskan kepada lingkungan yang lebih luas, baik bagi pemerintah, partai politik, masyarakat, penyelenggara dan berbagai pihak lain. Sebab dikatahui bahwa disamping sukses atas pelaksanaan Pemilu atau Pemilihan ataupun penerapan Demokrasi ditengah masyarakat yang semakin dewasa, masih terdapat kritik dan penilaian yang tentu dapat menjadi bahan kajian untuk melakukan perbaikan. Kegiatan Podcast saat ini telah menjadi trend komunikasi yang dibangun disamping kegiatan webinar ditengah berbagai pembatasan atas bencana non alam wabah Covid-19 yang sampai saat ini belum juga berakhir. Saat ini KPU Kota Pekalongan telah melaksanakan kegiatan Podcast mencapai seri ke-3 (tiga) terdiri atas tema: Pemilu dan Demokrasi dari masa ke masa, Peran Organisasi Masyarakat dalam Pemilu dan Demokrasi dan Peran Milineal dalam Pemilu dan Demokrasi. Dengan menghadirkan nara sumber diantaranya Budayawan (Moch. Dirhamsyah), Organisasi Masyarakat (Abdul Azim-Lakpesdam NU) dan Tokoh Muda (Ahmad Fiqri). KPU Kota Pekalongan kembali akan merumuskan tema lain dengan harapan semakin memperkaya pengalaman, nilai dan pengetahuan terkait pelaksanaan Pemilu dan Demokrasi, sehingga diharap akan memberi manfaat dan nilai kebaikan dimasa mendatang. (BK-S.P.SDM)

Program KPU Menyapa

Setelah melaksanakan kegiatan Talk Show Canting Demokrasi kerjasama dengan Radio Kota Batik (RKB) Kota Pekalongan dan Sosialisasi Pendidikan Pemilih di enam titik. KPU Kota Pekalongan mengelar Program “KPU Menyapa”. Sebuah program Pendidikan Pemilih yang didesain sederhana dengan mengedepankan komunikasi kepada masyarakat untuk membangun pemahaman tentang arti Pemilu dan Demokrasi. Sebab Pendidikan Pemilih juga diorientasikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian tentang kepemiluan, sebagai prasarat partisipasi yang ideal baik didalam periode ataupun diluar periode pemilu. Sehingga pemilih tahu bagaimana harus bersikap dan berpartisipasi aktif dalam proses politik. Diawal Program KPU Kota Pekalongan menyasar ke Sekolah meliputi MAN 01 Pekalongan, SMA Hasyim Asy’ari, SMK Muhammadiyah dan SMAN 04 Pekalongan. KPU Kota Pekalongan juga akan melaksanakan kegiatan KPU Menyapa untuk sekolah tingkat pertama. Tema Pemilu dan Demokrasi yang juga memuat isu partisipasi dianggap relevan untuk disampaikan sebab memiliki keterkaitan. Dimana Pemilu (pemberian suara) merupakan unsure dalam demokrasi yang saat ini paling luas tersebar. Ia merupakan sarana kedaulatan masyarakat untuk memilih pemimpin dan wakilnya.  Dewasa ini pemberian suara terdapat dihampir semua system politik, baik yang demokratik ataupun otoriter. Sementara partisipasi politik didefinisikan sebagai kegiatan perorangan atau berkelompok untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik. Baik dengan memberikan hak suara dalam Pemilu, termasuk didalamnya aktivitas warga negara yang bertujuan untuk memengaruhi pengambilan keputusan politik. Sebuah aktifitas masyarakat secara luas terkait dengan proses pembangunan. Konsep penyampaian materi “KPU Menyapa” dihadirkan secara sederhana diantaranya dengan penjabaran kebijakan dan dinamika lingkungan kehidupannya. Maka diharapkan peserta merasakan secara langsung kehadiran Pemilu dan Demokrasi dan tidak semata memaknai politik sebatas pada pelaksanaan Pemilu. Yang dalam batas tertentu terkadang tercipta dampak negative seperti muncul sikap apatis atau pragmatisme politik oleh masyarakat. Sikap tersebut tentu dapat berdampak pada tindakan ataupun perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada waktu-waktu kemudian, sementara Pemilu adalah sebuah harapan terjadinya perubahan menuju kesejahteraan. Harapan Program “KPU Menyapa” dapat berjalan aktif menyapa masyarakat, sekaligus sebagai sarana menggali pandangan dan masukan atas Pemilu dan Demokrasi di Kota Pekalongan. Sehingga tujuan lahirnya pemilih yang mandiri dan rasional akan dapat tercapai (bk-04).

FOCUS GROUP DISCUSSION PERUMUSAN MATERI SOSIALISASI PENDIDIKAN PEMILIH

Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion dalam perumusan materi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih). Kegiatan dilaksankaan di Aula KPU Kota Pekalongan dihadiri oleh Komisioner KPU Kota Pekalongan, jajaran Sekretariat KPU Kota Pekalongan serta tamu undangan terdiri atas Camat se-Kota Pekalongan dan perwakilan beberapa Lembaga Masyarakat dan Perguruan Tinggi (UMPP, IAIN Pekalongan dan Lembaga GARASI). (30/9) Ketua KPU Kota Pekalongan, Rahmi Rosyada Thoma menyampaikan bahwa pendidikan pemilih merupakan unsur penting dalam membangun pemahaman kepada masyarakat terhadap proses pemilu dan demokrasi. Baginya literasi kepemiluan dan demokrasi oleh masyarakat harus terus dipupuk sehingga akan menumbuhkan kesadaran dan pemahaman. Sementara Muhamad Bilal, Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kota Pekalongan dalam pengantarnya menyampaikan bahwa saat ini beberapa narasi kepemiluan oleh KPU dalam konsep pendidikan pemilih diorientasikan pada terciptanya warga pemilih yang mandiri dan rasional. Yaitu warga dalam menentukan pilihan politik tidak bersedia diintervensi oleh kepentingan tertentu. Ia tidak berorientasi pada kepentingan politik jangka pendek seperti uang, kekuasaan dan kompensasi politik yang bersifat individual. Maka masyarakat harus berdaulat atas pilihan politiknya. Pilihan politik diberikan kepada partai politik atau kandidat yang memiliki kompetensi dan integritas untuk mengelola pemerintahan, diantaranya termasuk meliputi kajian terhadap visi, misi dan program kerja yang ada. Untuk mencapai tujuan perubahan, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi kehidupan bermasyarakat. Sosdiklih juga ditujukan kepada meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat. Sikap peduli Pemilu dan Pemilihan yang baik menjadikan pemilih tahu bagaimana harus bersikap dan berpartisipasi aktif dalam sebuah proses politik, baik selama periode dan diluar periode Pemilu dan Pemilihan. Memperhatikan Surat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 515/PP.06-SD/06/KPU/VI/2021 Perihal Kegiatan Fasilitasi Pendidikan Pemilih 2021. Terdapat empat kategori intervensi pelaksanaan Sosdiklih meliputi: Daerah Partisipasi Rendah, Daerah Potensi Pelanggaran Pemilu Tinggi, Daerah RawanKonflik/ bencana, serta Daerah Pengembangan Sistem Sosial dan Pendidikan Pemilih. Dalam FGD disampaikan pandangan oleh setiap peserta baik terkait aktor-aktor kepemiluan, faktor pengaruh, dinamika realitas dimasyarakat, tidak terkecuali pandangan pilihan sikap dalam memberikan alternatif atas persoalan yang ada. Dengan demikian diharap terumuskan materi Sosdiklih yang berkualitas dan mampu menguggah kesadaran masyarakat pada arti penting pelaksanaan pemilu dan demokrasi menuju kesejahteraan. Peserta Diskusi juga berharap kegiatan Sosdiklih akan memiliki dampak luas, artinya mampu melahirkan perserta yang memiliki komitmen dan keleraan untuk menerapkan dan menyebarkan pengetahuan yang telah diterima baik secara pribadi dan kelembagaan.