Berita Terkini

PODCAST KPU KOTA PEKALONGAN

KPU Kota Pekalongan melaksanakan Program Podcast dengan nama “Bincang Canting Demokrasi-seri Podcast”. Kegiatan Podcast merupakan bagian dari Pendidikan Politik untuk lebih memperkaya dinamika pelaksanaan Pemilu dan Demokrasi lebih khusus di Kota Pekalongan. Pelaksanaan Podcast lebih diarahkan untuk melakukan eksplorasi terhadap pengalaman, pengetahuan dan dimungkinkan praktik-praktik baik yang telah dilaksanakan oleh masyarakat (dan Stakeholder lain) atas penerapan Pemilu dan Demokrasi baik dilingkungan terbatas atau lingkungan umum. Sehingga dapat dijadikan sebuah nilai yang dimungkinkan untuk disebarluaskan kepada lingkungan yang lebih luas, baik bagi pemerintah, partai politik, masyarakat, penyelenggara dan berbagai pihak lain. Sebab dikatahui bahwa disamping sukses atas pelaksanaan Pemilu atau Pemilihan ataupun penerapan Demokrasi ditengah masyarakat yang semakin dewasa, masih terdapat kritik dan penilaian yang tentu dapat menjadi bahan kajian untuk melakukan perbaikan. Kegiatan Podcast saat ini telah menjadi trend komunikasi yang dibangun disamping kegiatan webinar ditengah berbagai pembatasan atas bencana non alam wabah Covid-19 yang sampai saat ini belum juga berakhir. Saat ini KPU Kota Pekalongan telah melaksanakan kegiatan Podcast mencapai seri ke-3 (tiga) terdiri atas tema: Pemilu dan Demokrasi dari masa ke masa, Peran Organisasi Masyarakat dalam Pemilu dan Demokrasi dan Peran Milineal dalam Pemilu dan Demokrasi. Dengan menghadirkan nara sumber diantaranya Budayawan (Moch. Dirhamsyah), Organisasi Masyarakat (Abdul Azim-Lakpesdam NU) dan Tokoh Muda (Ahmad Fiqri). KPU Kota Pekalongan kembali akan merumuskan tema lain dengan harapan semakin memperkaya pengalaman, nilai dan pengetahuan terkait pelaksanaan Pemilu dan Demokrasi, sehingga diharap akan memberi manfaat dan nilai kebaikan dimasa mendatang. (BK-S.P.SDM)

Program KPU Menyapa

Setelah melaksanakan kegiatan Talk Show Canting Demokrasi kerjasama dengan Radio Kota Batik (RKB) Kota Pekalongan dan Sosialisasi Pendidikan Pemilih di enam titik. KPU Kota Pekalongan mengelar Program “KPU Menyapa”. Sebuah program Pendidikan Pemilih yang didesain sederhana dengan mengedepankan komunikasi kepada masyarakat untuk membangun pemahaman tentang arti Pemilu dan Demokrasi. Sebab Pendidikan Pemilih juga diorientasikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian tentang kepemiluan, sebagai prasarat partisipasi yang ideal baik didalam periode ataupun diluar periode pemilu. Sehingga pemilih tahu bagaimana harus bersikap dan berpartisipasi aktif dalam proses politik. Diawal Program KPU Kota Pekalongan menyasar ke Sekolah meliputi MAN 01 Pekalongan, SMA Hasyim Asy’ari, SMK Muhammadiyah dan SMAN 04 Pekalongan. KPU Kota Pekalongan juga akan melaksanakan kegiatan KPU Menyapa untuk sekolah tingkat pertama. Tema Pemilu dan Demokrasi yang juga memuat isu partisipasi dianggap relevan untuk disampaikan sebab memiliki keterkaitan. Dimana Pemilu (pemberian suara) merupakan unsure dalam demokrasi yang saat ini paling luas tersebar. Ia merupakan sarana kedaulatan masyarakat untuk memilih pemimpin dan wakilnya.  Dewasa ini pemberian suara terdapat dihampir semua system politik, baik yang demokratik ataupun otoriter. Sementara partisipasi politik didefinisikan sebagai kegiatan perorangan atau berkelompok untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik. Baik dengan memberikan hak suara dalam Pemilu, termasuk didalamnya aktivitas warga negara yang bertujuan untuk memengaruhi pengambilan keputusan politik. Sebuah aktifitas masyarakat secara luas terkait dengan proses pembangunan. Konsep penyampaian materi “KPU Menyapa” dihadirkan secara sederhana diantaranya dengan penjabaran kebijakan dan dinamika lingkungan kehidupannya. Maka diharapkan peserta merasakan secara langsung kehadiran Pemilu dan Demokrasi dan tidak semata memaknai politik sebatas pada pelaksanaan Pemilu. Yang dalam batas tertentu terkadang tercipta dampak negative seperti muncul sikap apatis atau pragmatisme politik oleh masyarakat. Sikap tersebut tentu dapat berdampak pada tindakan ataupun perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada waktu-waktu kemudian, sementara Pemilu adalah sebuah harapan terjadinya perubahan menuju kesejahteraan. Harapan Program “KPU Menyapa” dapat berjalan aktif menyapa masyarakat, sekaligus sebagai sarana menggali pandangan dan masukan atas Pemilu dan Demokrasi di Kota Pekalongan. Sehingga tujuan lahirnya pemilih yang mandiri dan rasional akan dapat tercapai (bk-04).

FOCUS GROUP DISCUSSION PERUMUSAN MATERI SOSIALISASI PENDIDIKAN PEMILIH

Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion dalam perumusan materi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih). Kegiatan dilaksankaan di Aula KPU Kota Pekalongan dihadiri oleh Komisioner KPU Kota Pekalongan, jajaran Sekretariat KPU Kota Pekalongan serta tamu undangan terdiri atas Camat se-Kota Pekalongan dan perwakilan beberapa Lembaga Masyarakat dan Perguruan Tinggi (UMPP, IAIN Pekalongan dan Lembaga GARASI). (30/9) Ketua KPU Kota Pekalongan, Rahmi Rosyada Thoma menyampaikan bahwa pendidikan pemilih merupakan unsur penting dalam membangun pemahaman kepada masyarakat terhadap proses pemilu dan demokrasi. Baginya literasi kepemiluan dan demokrasi oleh masyarakat harus terus dipupuk sehingga akan menumbuhkan kesadaran dan pemahaman. Sementara Muhamad Bilal, Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kota Pekalongan dalam pengantarnya menyampaikan bahwa saat ini beberapa narasi kepemiluan oleh KPU dalam konsep pendidikan pemilih diorientasikan pada terciptanya warga pemilih yang mandiri dan rasional. Yaitu warga dalam menentukan pilihan politik tidak bersedia diintervensi oleh kepentingan tertentu. Ia tidak berorientasi pada kepentingan politik jangka pendek seperti uang, kekuasaan dan kompensasi politik yang bersifat individual. Maka masyarakat harus berdaulat atas pilihan politiknya. Pilihan politik diberikan kepada partai politik atau kandidat yang memiliki kompetensi dan integritas untuk mengelola pemerintahan, diantaranya termasuk meliputi kajian terhadap visi, misi dan program kerja yang ada. Untuk mencapai tujuan perubahan, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi kehidupan bermasyarakat. Sosdiklih juga ditujukan kepada meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat. Sikap peduli Pemilu dan Pemilihan yang baik menjadikan pemilih tahu bagaimana harus bersikap dan berpartisipasi aktif dalam sebuah proses politik, baik selama periode dan diluar periode Pemilu dan Pemilihan. Memperhatikan Surat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 515/PP.06-SD/06/KPU/VI/2021 Perihal Kegiatan Fasilitasi Pendidikan Pemilih 2021. Terdapat empat kategori intervensi pelaksanaan Sosdiklih meliputi: Daerah Partisipasi Rendah, Daerah Potensi Pelanggaran Pemilu Tinggi, Daerah RawanKonflik/ bencana, serta Daerah Pengembangan Sistem Sosial dan Pendidikan Pemilih. Dalam FGD disampaikan pandangan oleh setiap peserta baik terkait aktor-aktor kepemiluan, faktor pengaruh, dinamika realitas dimasyarakat, tidak terkecuali pandangan pilihan sikap dalam memberikan alternatif atas persoalan yang ada. Dengan demikian diharap terumuskan materi Sosdiklih yang berkualitas dan mampu menguggah kesadaran masyarakat pada arti penting pelaksanaan pemilu dan demokrasi menuju kesejahteraan. Peserta Diskusi juga berharap kegiatan Sosdiklih akan memiliki dampak luas, artinya mampu melahirkan perserta yang memiliki komitmen dan keleraan untuk menerapkan dan menyebarkan pengetahuan yang telah diterima baik secara pribadi dan kelembagaan.

Koordinasi Tim Bakohumas KPU Kota Pekalongan

Koordinasi Tim Bakohumas KPU Kota Pekalongan Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan berkunjung dan berkoordinasi bersama Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Pekalongan (21/9). Kegiatan dilaksanakan sebagai langkah awal memperkuat kinerja Tim Bakohumas KPU Kota Pekalongan. Adapun peranTim Bakohumas bagi Komisi Pemilihan Umum adalah melakukan penyebaran informasi dan komunikasi kepada masyarakat secara luas. Komunikasi ini dilakukan baik dalam waktu proses pelaksanaan tahapan (Pemilu atau Pemilihan), ataupun dilakukan diluar pelaksananaan tahapan. Di era digital saat ini penyebaran informasi dan komunikasi memiliki tantangan tersendiri, yang tentu memerlukan kesiapan bagi Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan. Hal ini dengan mengingat beragam konten disinformasi (negative) yang berkembang baik terkait isu politik SARA, penyebaran ujaran kebencian ataupun keberadaan berita Hoax yang seolah terus menyelimuti distribusi informasi, termasuk tema kepemiluan. Oleh sebab itu Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan dituntut mampu membangun kepercayaan publik dengan penguatan sistem informasi dan komunikasi yang ada. Terdapat model komunikasi  yang telah dibangun yaitu melalui 2 (dua) arah komunikasi baik secara langsung atau tidak langsung. Komunikasi dibangun tidak terkecuali melalui platform digital, sebagai upaya pelayanan dan penyebaran informasi secara cepat dan efektif dengan melihat karakteristik kewilayahan yang ada. Disisi lain peran kehumasan Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan juga dituntut untuk membangun konten kreatif dalam mengikuti irama komunikasi yang terus berkembang. Tentu dengan tetap mengedepankan unsur edukasi agar tercipta masyarakat (pemilih) yang rasional dan mandiri.

TALK SHOW CANTING DEMOKRASI

TALK SHOW CANTING DEMOKRASI Kota Pekalongan – Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan bekerjasama dengan Radio Kota Batik Pemerintah Kota Pekalongan melaksanakan “Talk Show Canting Demokrasi”. Kegiatan dilaksanakan setiap hari Kamis minggu ke II danke IV selama bulan Agustus sampai Oktober 2021 yang merupakan bagian dari kegaitan Sosialisasi Pendidikan Pemilih. Talk Show Canting Demokrasi perdana dilaksanakan tanggal 12 Agustus 2021 dengan mengambil tema Mengenal Sosialisasi Berkelanjutan oleh DivisiSosdiklih, Parmas dan SDM. Dalam paparan disampaikan bahwa merujuk Rapat Koordinasi oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia dalam Evaluasi Program Sosialisasi Pendidikan Pemilih & Partisipasi Masyarakat Pada Pemilihan Serentak 2020 bulan Februari 2021 menyatakan bahwa Program-program Sosdiklih & Parmas yang efektif menyentuh masyarakat dan cenderung positif untuk meningkatkan angka partisipasi masyarakat harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Adapun tema Talk Show yang telah dirumuskan adalah : Mengenal Sosialisasi Berkelanjutan, Data Pemilih Berkelanjutan, Peran Perempuan dalam Pemilu, Mengenal Pelanggaran Administrasi Pemilu dan Sengketa, Mengenal Tahapan Pemilu dan Pemilihan 2024 dan Peran Sekretariat KPU dalam sukses Pemilu 2024. Adapun narasumber kegaitan adalah Komisioner KPU Kota Pekalongan dan Sekretaris KPU Kota Pekalongan. Dalam rumusan tema Talk Show tersebut menyertakan informasi tentang kesiapan KPU dalam pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024. Tema yang saat ini masih terus menjadi perbincangan terkait dengan teknis ataupun kajian regulasi pelaksanaannya. Tujuan pelaksanaan Talk Show Canting Demokrasi diantaranya tercipta pemahaman masyarakat terkait isu Pemilu dan Demokrasi serta membangun interaksi komunikasi. Dan secara  umum diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dan membentuk pemilih yang mandiri dan rasional.

Rapat Koordinasi dan Pembukaan Kotak Suara Pilwalkot Pekalongan 2020

KPU Kota - Sabtu (27/03), bertempat di Aula KPU Kota Pekalongan, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi dan Pembukaan Kotak Suara Pilwalkot Pekalongan 2020. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh Komisioner KPU Kota Pekalongan, Sekretaris beserta jajaran Sekretariat. Dalam kesempatan tersebut,  hadir pula tamu undangan dari Kepolisian Resort Pekalongan Kota dan Bawaslu Kota Pekalongan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan pimpinan KPU RI melalui surat Nomor: 758/RT.01.3-SD/SJ/III/2021 tanggal 22 Maret 2021 perihal Tindak Lanjut Pemindahtanganan Barang Milik Negara berupa Barang-Barang Eks Logistik Pemilihan Serentak Tahun 2020. Ketua KPU Kota Pekalongan, Rahmi Rosyada Thoha dalam sambutannya menyampaikan bahwa: dengan telah selesainya tahapan Pilwalkot Pekalongan 2020 dan mempedomani jadwal retensi arsip sesuai PKPU Nomor 17 Tahun 2016 dimana disebutkan bahwa jadwal retensi arsip eks logitik Surat Suara adalah sejak pemungutan suara sampai dengan pengucapan sumpah janji untuk arsip aktif, sedangkan untuk arsip inaktifnya adalah satu bulan setelah pengucapan sumpah janji, yaitu bertepatan dengan hari ini. Maka untuk kepentingan tersebut, sejak hari ini dilakukan pembukaan Kotak Suara dan ditargetkan selesai akhir Maret 2021. Disampaikan pula bahwa, setelah proses pembukaan Kotak Suara ini dilakukan, KPU Kota Pekalongan akan menindaklanjuti dengan pengusulan penghapusan barang eks logistik Pilwalkot Pekalongan (Surat Suara dan Formulir) kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Dan segera setelah mendapatkan ijin pemusnahan dari ANRI, KPU Kota Pekalongan akan mengajukan permohonan pemindahtanganan BMN secara lelang kepada KPU Republik Indonesia. Rapat koordinasi berjalan dengan lancar dan dilanjutkan dengan prosesi pembukaan Kotak Suara secara simbolis dengan disaksikan oleh Kepolisian Resort Pekalongan Kota dan Bawaslu Kota Pekalongan. (yrp)