Berita Terkini

Pendidikan Pemilih dan Politik Uang

#TemanPemilih, ditengah pelaksanaan tahap pencalonan DPRD Kota Pekalongan pada pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024, Divisi Sosislisai Pendidikan Pemilih, Partiipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Pekalongan Kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pemilu 2024 di bulan Mei 2023. Sosdiklih sebagai upaya penyebaran informasi kepemiluan dan upaya Pendidikan politik termasuk pemilih pemula dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat.

Kegiatan dilaksanakan diantaranya: Sosialisasi dalam Suara Demokrasi P5/ Proyek Penguatan Profile Pelajar Pancasila SMK Syafi’I Akrom (19/5), Sosialisasi Pemantapan Partisipasi Politik bagi Masyarakat pada Pemilu Serentak Tahun 2024 oleh Kesbangpol Kota (20/5), Sosialisasi pada pertemuan MGMP Guru PPKN SMU se-Kota (22/5), Sosialisasi Suara Demokrasi P5 SMPN 6 Pekalongan (29) dan pelaksanaan kegiatan Rapat Kerja Sosdiklih Parmas dan SDM yang diikuti oleh unsur PPK, PPS dan Diskominfo Kota Pekalongan (23/5).

Terdapat hal menarik pada Sosialisasi pertemuan MGMP Guru PPKN Kota, konsep penyampaian materi dengan pola sharing informasi dan pengalaman yang lebih ditekankan oleh Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kota Pekalongan. Bukan tanpa sebab namun lebih pada melihat keberadaan para guru yang tentu memiliki beragam pengetahuan dan pengalaman. Terdapat penyampaian informasi dan pertanyaan seputar Pemilu diantaranya: surat suara Pemilu 2024 dan perlakuan untuk pemilih yang menggunakan hak suara diluar alamat atau luar kota (pindah memilih), tentang keberadaan calon anggota legislative mantan terpidana, tentang sistem pemilihan terbuka atau tertutup dan keberadaan politik uang yang meresahkan.

Disampaikan bahwa keresahan disebabkan telah menjalarnya pandangan budaya negatife politik uang dilingkungan pelajar. Keberadaan politik uang sudah ada ditengah pelajar dan menjadi pandangan umum, termasuk bahwa pelajar menjadi sasaran. Kenyataan tersebut menjadi kekhawatiran dan keresahan pihak guru, diperlukan upaya kuat untuk pelaksanaan pencegahan dan peningkatan kesadaran pada segmen pemilih pemula tersebut.

Divisi Sosdiklih dalam penyampaiannya mengungkapkan dibutuhkan banyak pemikiran, ide gagasan dan tindakan bersama, sementara itu juga telah ada mekanisme pelaporan di penyelenggara Pemilu yaitu Bawaslu yang dapat dijadikan rujukan masyarakat untuk pencegahan. Studi pelaksanaan pemilu ditempat atau negara lain juga dapat menjadi rujukan. Baginya dibutuhkan ide gagasan progresif yang dinarasikan dan bisa dimulai dari sekolah. Memang pertanyaan politik uang hadir hampir disetiap kegiatan pertemuan dengan beragam segmen dan tema yang diangkat.

Menjadi pemilih aktif dan cerdas adalah pilihan yang mendesak, yaitu yang memahami visi, misi dan program kerja calon Pemimpin atau Wakil Rakyat,  aktif dalam tahapan pemilu dan aktif dalam proses pembangunan sebagai bentuk mengawal hasil-hasil pemilu. Pemilu bukan hanya praktik lima menit didalam TPS, namun proses awal dalam menentukan arah perjalanan perubahan dan pembangunan bangsa.

Pelaksanaan Sosialisasi adalah bentuk tanggungjawab KPU untuk memberi pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat akan penting arti Pemilu bagi kehidupan ber-bangsa, dan upaya peningkatan partisipasi. Sebelumnya juga telah dilaksanakan sosialisasi pada kelompok marginal sebagaimana tukang becak, buruh panggul, tukang sampah dan pedagang di pasar Grogolan (17/4), dan sosialisasi ditengah kegiatan pembagian ta’jil Ramadhan 1444H kepada masyarakat di depan kantor KPU Kota Pekalongan (18/4).-bk-

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 71 kali